JAKARTA. Untuk menjawab tantangan organisasi dan profesi, Pengurus Nasional Asosiasi Arsiparis Indonesia (PN-AAI) menyusun pengurus baru yang akan berjalan hingga 2027 mendatang. Penyegaran formasi pengurus tersebut diharapkan organiasi akan dapat bersinergi dan berkolaborasi mewujudkan Arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara, memori kolekif bangsa, dan simpul pemersatu bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Persiapan penyusunan sekaligus rancangan pelantikan pengurus baru tersebut disampaikan Ketua Umum PN-AAI Dr. H. Andi Kasman, S.E M.M dalam halal bihalal PN-AAI yang digelar di Falatehan Hotel Jakarta, Sabtu (19/4/2025).
"Semoga seluruh pengurus nantinya dapat bersinergi dan berkolaborasi menerima danmenjalankan amanah ini sebagai Pengurus KTN AAI 2025 hingga 2027 dengan sebaik-baiknya. Kita akan terus berupaya mewujudkan Arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara, memori kolekif bangsa, dan simpul pemersatu bangsa," ujar Andi Kasman dalam sambutannya.
Dia mengatakan, para arsiparis memiliki fungsi dan tugas mengelola arsip negara sekaligus dokumen perusahaan di era sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) ini. Sehingga, dia berharap ke depan pengurus semakin terampil dalam penggunaan perangkat-perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Pengurus PN AAI juga harus mampu menjadi yang terdepan dalan pengelolaan arsip melalui aplikasi SRIKANDI. Aplikasi ini merupakan sebuah sistem informasi kearsipan dinamis terintegrasi (SIKDI) yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung pengelolaan arsip dan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik.
Aplikasi SRIKANDI bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kemudahan dalam pengelolaan surat menyurat dan arsip di berbagai instansi pemerintah."Dalam kerangka SPBE dengan implementasi Aplikasi Umum SRIKANDI, juga sangat diperlukan arsiparis Indonesia yang memiliki kompetensi keahlian tertentu dalam berbagai aspek literasi untuk menciptakan inovasi yang adaptif," kata Andi.
Adapun sejumlah kompetensi yang perlu dimiliki antara lain, literasi data kearsipan nasional, literasi kompetensi arsiparis dengan akal imitasi atau artificial intelegence (AI), serta literasi teknologi informasi kearsipan yang mampu melaksanaan e-Gov.
Selain itu, penyegaran pengurus PN-AAI juga perlu dilakukan untuk menyambut sejumlah agenda organisasi serta persiapan dalam menghadapi tantangan ke depan. Misalnya, audiensi ke Arsip Nasional Indonesia, peluncuran website Arisparis.org, pelatihan-pelatihan berskala nasional, serta kegiatan internasional bidang kearsipan yang diselenggarakan The International Council on Archives (ICA) 2025 yang bakal digelar di Barselona, Spanyol.
Halal Bihalal
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga KH Tasyrifin Karim yang memberikan tausiah hikmah halal bihalal. Dia mengatakan, umat silam harus terus mempu merasakan buah dan berkah meskipun Ramadan 1446 H telah berlalu.
"Sekarang ini, mulai masuk Syawal merupakan bulan-bulan haji bersama Dzulqo'dah dan Dzulhijjah. Dzulhijjah merupakan puncaknya musim haji, lalu dilanjutkan lagi Muharam. Hikmah inilah yang harus kita pahami karena hadirnya bulan-bulan haram yang juga mengandung banyak keberkahan, sehingga nantinya ibadah-ibadah yang dilakukan umat Islam bisa berkelanjutan," ujarnya.
Dia menambahkan, penghambaan diri kepada Allah Taala secara optimal pada Ramadan, kemudian dilanjutkan ibadah-ibadah di bulan-bulan haram diharapkan dapat semakin mendekatkan diri kepada-Nya sekaligus dapat mengimplementasikan sikap positif di tengah-tengah masyarakat. "Hal yang paling penting adalah implementasi akhlak seperti sikap jujur, adil, bersih, dan disiplin," imbuh Tasyrifin.